Saturday, 24 May 2025

Lampu Suar Warna Putih: Panduan Memahami Rambu Laut Menurut IALA

Ketika laut gelap menyelimuti pandangan, satu cahaya kecil dari lampu suar bisa menjadi penyelamat yang sangat berarti bagi para pelaut. Bukan sekadar penerangan, lampu suar atau beacon adalah bahasa internasional yang dimengerti semua pelaut di dunia. Namun, tahukah Anda bahwa tidak semua lampu beacon boleh menggunakan warna putih?

Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita lihat dua dokumen panduan internasional penting, yaitu IALA Recommendation R0110 mengenai ritme lampu suar dan IALA R1001 tentang Maritime Buoyage System (MBS), sistem penandaan rambu laut global.

🛟 Mengenal IALA dan Sistem MBS

IALA (International Association of Marine Aids to Navigation and Lighthouse Authorities) merupakan organisasi internasional yang mengatur standar alat bantu navigasi maritim. Salah satu kontribusi utamanya adalah sistem penandaan rambu laut global yang disebut Maritime Buoyage System (MBS). Dengan sistem ini, pelaut dari mana pun dapat dengan mudah mengenali dan memahami arti berbagai jenis tanda dan lampu yang mereka temui di lautan.

MBS membagi dunia menjadi dua wilayah utama:

  • Region A: mencakup Eropa, Afrika, Asia termasuk Indonesia.

  • Region B: mencakup Amerika serta beberapa negara Asia Pasifik.

🚥 Jenis-Jenis Rambu Menurut Sistem IALA

Ada enam jenis rambu utama dalam MBS, masing-masing dengan makna, warna, dan ritme kedipan yang spesifik:

  • Lateral Mark: Menandai sisi kiri dan kanan alur pelayaran. Di Region A, kiri berwarna merah, kanan hijau. Karakter lampunya bervariasi kecuali Fl(2+1) yang khusus menandakan kanal utama.

  • Cardinal Mark: Menunjukkan arah aman mengitari bahaya di laut. Lampu selalu putih dengan pola khas: Utara (kedipan cepat), Timur (3 kilatan), Selatan (6 kilatan + 1 kilatan panjang), dan Barat (9 kilatan).

  • Isolated Danger Mark: Menandai bahaya spesifik di tengah perairan yang aman dilayari di sekelilingnya. Warnanya hitam dengan garis merah, lampunya putih berkedip dua kali.

  • Safe Water Mark: Menunjukkan perairan yang aman dilalui di semua sisi. Warnanya bergaris merah-putih dengan lampu putih berirama panjang atau pola Morse "A".

  • Special Mark: Menandai zona khusus seperti area penelitian, latihan militer, atau kabel bawah laut. Warna tanda ini selalu kuning dengan lampu kuning yang ritmenya tidak menyerupai rambu lainnya.

  • Emergency Wreck Mark: Digunakan untuk menandai bahaya baru akibat bangkai kapal. Warnanya bergaris biru-kuning dengan lampu yang bergantian warna biru dan kuning.

⚪ Kapan Beacon Boleh Menggunakan Lampu Putih?

Menurut standar IALA R0110, beacon boleh menggunakan lampu putih hanya jika memenuhi syarat berikut:

  • Tidak menyerupai ritme kedipan tanda cardinal atau isolated danger.

  • Fungsinya jelas, misalnya sebagai Safe Water Mark atau tambahan untuk Lateral Mark dengan warna lampu yang sesuai (merah/hijau).

  • Dicatat secara jelas dalam peta laut.

Namun, beacon yang berfungsi sebagai Special Mark wajib menggunakan lampu kuning agar tidak membingungkan pelaut.

🔁 Contoh Praktis Penggunaan Beacon

Misalnya, sebuah beacon dipasang di mulut pelabuhan untuk membantu navigasi kapal. Jika beacon ini berfungsi sebagai tambahan visual saja, bukan sebagai pengganti Lateral Mark, penggunaan lampu putih diizinkan asalkan pola kedipannya unik. Namun, jika beacon tersebut dipasang sebagai penanda sisi kiri alur (Region A), maka wajib menggunakan warna merah dengan ritme kedipan yang sesuai.

📚 Referensi Resmi:

  • IALA Recommendation R0110 – Rhythmic Characters of Lights on Marine Aids to Navigation (2021)

  • IALA Recommendation R1001 – The IALA Maritime Buoyage System (2023)

  • IALA Guideline G1116 – Selection of Rhythmic Characters and Synchronization of Lights for AtoN

🌟 Penandaan Bangunan di Atas Perairan

Untuk struktur seperti dermaga, jetty, atau bangunan lainnya di atas perairan, rekomendasi IALA jelas: warna kuning paling cocok digunakan. Menurut standar IALA R1001, struktur ini dikategorikan sebagai Special Marks yang wajib menggunakan warna kuning untuk memudahkan pengenalan visual. Di malam hari, lampu kuning dengan pola kedipan khusus digunakan untuk memastikan pelaut tidak bingung dengan tanda navigasi lain seperti cardinal atau isolated danger.

Contoh praktisnya:

  • Bangunan di laut seperti dermaga atau platform pengeboran dicat kuning terang agar mudah terlihat pada siang hari.

  • Di malam hari, bangunan tersebut dilengkapi dengan lampu kuning yang jelas pola kedipannya, agar mudah dikenali oleh pelaut.

Standar-standar ini memastikan keamanan pelayaran global, sehingga semua pelaut bisa tiba di tujuan dengan aman dan selamat.


0 comments:

Post a Comment